AI Bantu Deteksi Plastik di Lautan
Teknologi baru ini dikembangkan oleh Swiss Federal Institute of Technology di Lausanne and Wageningen University di Belanda. AI yang dikembangkan dapat membantu menghilangkan sampah plastik dari lautan secara sistematis menggunakan kapal.
Menurut laporan Anadolu Agency, AI yang baru dikembangkan ini memperkirakan kemungkinan adanya limbah untuk setiap piksel dalam citra satelit. Meskipun penumpukan sampah di laut terlihat pada citra satelit Sentinel-2 yang tersedia secara gratis dari Badan Antariksa Eropa, tetapi untuk mengolah data yang ada masih memerlukan bantuan AI. Bantuan ini karena melibatkan data berukuran terabyte.
Baca Juga: Lulusan SMK Jadi Tulang Punggung Kemajuan Indonesia Emas 2045
Menurut pengembang AI, teknologi baru ini menyelesaikan tugas lebih berhasil dibandingkan model sebelumnya. Salah satu alasannya karena versi saat ini dapat mendeteksi plastik, bahkan dalam kondisi atmosfer yang sulit dengan awan dan kabut.
Pengembangan ini sangat penting karena plastik sering kali terbawa ke perairan terbuka setelah hujan. Menurut perkiraan World Wide Fund for Nature (WWF) pada 2020, 4,8 hingga 12,7 juta ton plastik dibuang ke lautan setiap tahunnya.
Hanya sebagian kecil sampah plastik yang mengapung di permukaan laut. Sedangkan sisanya terangkut ke perairan yang lebih dalam atau dasar laut dan hampir mustahil untuk diambil. Menurut WWF, diperkirakan sekitar 80 juta ton terakumulasi di sana.
![Image](https://static.republika.co.id/uploads/member/images/profile/thumbs/placeholder.jpg)