Lentera

Lulusan SMK Jadi Tulang Punggung Kemajuan Indonesia Emas 2045

Lulusan SMK jadi tulang punggung kemajuan menuju Indonesia Emas 2045 (ilustrasi).
 
SENANDIKA.REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketika seorang remaja memutuskan untuk bersekolah di sekolah menengah kejuruan (SMK), maka tujuan setelah lulus pastinya adalah bekerja. Mereka yang menjadi lulusan SMK juga tulang punggung kemajuan negara menuju Indonesia Emas 2045.
 
PT Gunung Raja Paksi Tbk menjadi perusahaan yang concern pada pendidikan vokasi di wilayah operasionalnya. Sehingga perusahaan tersebut menjalani pembinaan dan pengembangan sekolah menengah kejuruan, berbasis kompetensi link and match dengan industri.
 
Empat SMK di Bekasi, Jawa Barat, menandatangani MoU dengan PT Gunung Raja Paksi Tbk (PT GRP), yakni SMK Mitra Industri MM2100, SMK Negeri 1 Cikarang Pusat, SMK Negeri 1 Cikarang Selatan, dan SMK Global Mulia.
 
“Ini merupakan salah satu upaya konkret dalam mendukung visi Indonesia mencapai produktivitas tinggi dan menuju Indonesia Emas 2045. Kami percaya, melalui pendidikan vokasi yang berkualitas, kita dapat membentuk generasi unggul yang akan menjadi tulang punggung kemajuan negara,” ucap Presiden Direktur PT GRP, Fedaus, dalam keterangan tertulisnya, Senin (4/12/2023).
 
Fedaus mengatakan, investasi dalam pendidikan vokasi merupakan kunci dalam membekali generasi muda menghadapi perkembangan dunia kerja. Melalui MoU itu, PT GRP ingin memberikan dukungan maksimal kepada SMK, agar para murid dapat meraih pendidikan yang relevan dengan kebutuhan industri.
 
Lewat MoU yang berlaku selama dua tahun ini, PT GRP dan para mitra SMK akan terlibat dalam berbagai jenis kegiatan. Antara lain pelaksanaan program praktik kerja lapangan dan magang bagi siswa SMKN.
 
Selain itu, ada juga sinkronisasi dan penyelarasan kurikulum bersama industri dan sekolah, kunjungan industri untuk pembelajaran bagi para siswa dan juga guru, penyaluran tamatan sesuai dengan kebutuhan perusahaan, serta sertifikasi program praktik kerja lapangan dan magang bagi para siswa.
 
Dalam konteks ini Fedaus sependapat, bahwa pendidikan vokasi memiliki peran sentral dalam membentuk sumber daya manusia yang siap menghadapi tuntutan dunia kerja. Hal tersebut sejalan dengan sorotan Presiden Joko Widodo pada 2020, yang menekankan pentingnya generasi muda yang kompetitif dan siap terjun langsung ke lapangan kerja serta mendukung ekosistem kewirausahaan.