Genta

‘A Haunting in Venice’, Labirin Kutukan yang Dipecahkan Detektif Poirot

Detektif Hercule Poirot (Kenneth Branagh) mengungkap kasus pembunuhan misterius di sebuah palazzo.

 

SENANDIKA.REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Film bergenre whodunit (who has done it), A Haunting in Venice, sudah mulai tayang sejak kemarin, Rabu (13/9/2023). Bersiap lah untuk masuk dalam labirin Detektif Hercule Poirot memecahkan kasus pembunuhan, yang diduga karena kutukan mistis.
 
Hercule Poirot yang diperankan oleh Kenneth Branagh, merupakan seorang berkeyakinan ateis yang tidak percaya terhadap dunia astral dan ketuhanan. Poirot selalu menolak kasus-kasus yang bersinggungan dengan hal gaib.
 
Setelah pensiun pada 1947, Poirot tinggal di Venice, Italia, menjalani kehidupan yang tenang bersama pengawal pribadinya, Vitale diperankan oleh Riccardo Scamarcio. Sampai pada waktu di mana Halloween Day tiba dan sebuah pesta pun diadakan di palazzo dekat kediamannya.
 
Satu-satunya teman Poirot yang juga penulis buku misteri populer Amerika, Ariadne Oliver diperankan oleh Tina Fey, mengajaknya untuk datang ke pesta tersebut. Karena setelah pesta usai, akan ada sesi pemanggilan arwah untuk mengungkap kasus pembunuhan seorang gadis bernama Alicia.
 
Reynolds yang diperankan Michelle Yeoh, akhirnya bertemu dengan Poirot dan menganggap kedatangan Poirot hanya untuk menjatuhkan pamornya. Karena Poirot meyakini hal gaib yang kerap dipertontonkan ‘orang pintar’ hanyalah intrik.
 
Reynolds juga membombardir Poirot dengan segala macam mitos dan rumor tentang palazzo itu. Konon, palazzo itu merupakan lokasi panti asuhan, yang arwah anak-anaknya telah bersumpah untuk membalas dendam kepada orang yang masih hidup.
 
Hal itu lah yang diduga menyebabkan kematian Alicia, karena pada mayat Alicia ditemukan luka semacam tanda kutukan. Sialnya, Poirot pun mengalami sejumlah hal yang tak masuk akal selama proses penyelidikannya.
 
Branagh menyampaikan dialog demi dialog mengenai kepercayaan ateis Poirot dengan percaya diri. Meyakinkan penonton bahwa Poirot akan membongkar hal-hal mistis yang selama ini dianggap gaib, adalah hanya sebuah intrik yang bisa dijelaskan.
 
Diadaptasi dari buku populer karya Agatha Christie dengan judul “Halloween Party”, madu dari bunga kecubung putih menjadi kunci dari kasus pembunuhan. Tetapi apakah hal itu membuat Poirot tetap percaya pada logikanya? Atau justru membuat Poirot meyakini segala hal yang gaib?
Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca