Lentera

Fakta Menarik di Balik Peringatan Hari Pramuka di Indonesia

Para pelajar memeriahkan peringatan hari pramuka.
SENANDIKA.REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di Indonesia, hari Pramuka diperingati setiap 14 Agustus. Ada fakta menarik hari pramuka yang merayakan kiprah gerakan kepanduan "praja muda karana" tersebut, istilah yang bermakna "jiwa muda yang suka berkarya".

Pramuka bukan sekadar baris-berbaris atau belajar berkemah, nyatanya kepramukaan merupakan salah satu proses edukasi. Ada banyak kegiatan menarik di alam terbuka yang punya tujuan akhir membentuk akhlak, watak, dan budi pekerti luhur.

Sultan Hamengkubuwono IX-lah yang semula mengutip "pramuka" dari istilah dalam bahasa Jawa, artinya "pasukan terdepan dalam perang". Dalam Kamus Bausastra Jawa karya WJS Poerwadarminta (1939), "pramuka" bermakna pangarep atau lelurah, yang artinya "pemimpin".

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Baca Juga: Maudy Ayunda Ingatkan Pahit-Manisnya Bertumbuh Dewasa Lewat Lagu Hari Itu

Gerakan Pramuka Indonesia termasuk dalam organisasi kepanduan sedunia World Organization of the Scout Movement. Di berbagai negara, terdapat gerakan kepanduan dengan berbagai nama berbeda, dan tentunya punya kisah dan sejarah beragam.

Bagaimana dengan di Indonesia? Hari Pramuka pada 14 Agustus 2024 sekaligus memperingati 63 tahun lahirnya gerakan Pramuka di Indonesia. Sebab, Pramuka resmi lahir pada 14 Agustus 1961. Meski terkesan "muda", sebenarnya cikal-bakal pramuka di Tanah Air ada sejak lama.

Sejarah Panjang Pramuka

Pada masa penjajahan Belanda, sudah ada organisasi kepanduan di Indonesia, yakni cabang Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO) pada 1912. Ketika Perang Dunia I pecah, organisasi itu memiliki kwartir besar sendiri lalu pada 1916 namanya berubah jadi Vereeniging Nederlandsch Indische Padvinders (NIPV).

Baca Juga: 5 Tren AI Terbaru Di Dunia Kecantikan dan Fesyen Global

Sementara, organisasi kepanduan yang diprakarsai oleh bangsa Indonesia sendiri tanpa campur tangan Belanda adalah Javaansche Padvinders Organisatie. Organisasi tersebut berdiri atas prakarsa SP Mangkunegara VII, tepatnya pada 1916.

Berbagai organisasi pun bermunculan di tahun 1920-an hingga 1930-an. seperti Nationale Padvinderij Organisatie (NPO) di Bandung dan Jong Indonesische Padvinders-Organisatie (JIPO) di Jakarta. Pada 1930, berdiri Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI) yang dirintis oleh tokoh dari Jong Java Padvinders/Pandu Kebangsaan (JJP/PK), INPO dan PPS (JJP-Jong Java Padvinderij); PK-Pandu Kebangsaan).

PAPI kemudian berkembang menjadi Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia (BPPKI) pada bulan April 1938. Begitu pula antara tahun 1928-1935 bermunculan gerakan kepanduan Indonesia baik yang bernapas utama kebangsaan maupun bernapas agama.

Baca Juga: 8 Kebiasaan Sederhana yang Bikin Lebih Bahagia Menurut Neurosains

Bahkan, pada 1941 di Yogyakarta, pernah digelar Perkemahan Kepanduan Indonesia Oemoem (PERKINO). Sayangnya, ketika Jepang datang menjajah, semua partai, organisasi rakyat, termasuk gerakan kepanduan, dilarang berdiri dan tidak diizinkan berkegiatan.

 

 

Setelah Kemerdekaan Republik Indonesia

Gerakan kepanduan kembali mendapat angin segar setelah Indonesia merdeka. Wakil-wakil organisasi kepanduan mengadakan konferensi di Jakarta pada 16 September 1951 dan melebur menjadi Ikatan Pandu Indonesia (IPINDO) sebagai suatu federasi.

Pada 1953, IPINDO menjadi anggota kepanduan sedunia. Berbagai kajian, perbincangan, dan perkembangan terus bergulir setelah itu, yang mengarah pada harapan agar berbagai gerakan kepanduan yang ada dapat dipersatukan. Berbagai pihak pun turut andil dalam pembentukan Gerakan Pramuka.

Semuanya berujung pada Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961 yang menetapkan Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang ditugaskan menyelenggarakan pendidikan kepanduan bagi anak-anak dan pemuda Indonesia. Pelantikan para pengurus Pramuka diselenggarakan pada 14 Agustus 1961.

Baca Juga: Catat Tanggalnya, Konser Tribute untuk Chrisye Digelar Bulan Depan

Bersamaan dengan itu, dilakukan pula pawai besar yang secara resmi memperkenalkan Gerakan Pramuka Indonesia kepada khalayak. Pramuka lantas dijadikan ekstrakurikuler wajib pada 2013, tapi sebenarnya sebelum itu banyak sekolah sudah memberlakukannya.

Para anggota Pramuka diharapkan menjadi sosok yang punya karakter khas. Karakter itu yakni beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, peduli terhadap bangsa dan Tanah Air, terhadap sesama hidup dan alam seisinya, juga peduli terhadap diri pribadinya. Selamat Hari Pramuka!