Saujana

Cotton Berkelanjutan Bantu Kurangi Emisi Karbon dan Polusi Air

Gelaran Cotton Day 2023 yang berlangsung di The Westin Jakarta, Selasa (26/9/2023).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Industri tekstil merupakan sumber limbah dan polusi yang signifikan. Hal ini bertanggung jawab atas 10 persen emisi karbon global dan 20 persen limbah air global. Salah satu cara menanggulanginya adalah dengan menggunakan bahan berkelanjutan.
 
Mode cepat (fast fashion) turut berkontribusi terhadap masalah emisi dan polusi. Sirkularitas adalah konsep di mana limbah diminimalkan dan sumber daya digunakan kembali. Model sirkular bertujuan untuk menciptakan lingkaran tertutup antara produksi dan konsumsi.
 
Oleh karena itu, sirkularitas adalah solusi untuk keberlanjutan. Cotton USA merupakan salah satu bahan yang menunjuang keberlanjutan dengan sirkularitas. “Keberlanjutan, kualitas, transparansi dan inovasi,” ucap perwakilan Cotton Council International (CCI) untuk Indonesia, Rio Hartanto Jap, dalam Cotton Day di Jakarta, Selasa (26/9/2023).
 
Sirkularitas ini dimulai dari daur ulang loop tertutup, desain untuk didaur ulang, PaaS (Product as Service) atau produk sebagai layanan, dan tanggung jawab produsen yang diperluas. Oleh karena itu, Cotton USA juga menerapkan keberlanjutan PBB dengan Trust Protocol.
 
Trust Protocol merupakan program keberlanjutan sukarela berbasis ilmu pengetahuan di tingkat pertanian, yang menetapkan standar baru untuk memberikan nilai kepada seluruh pemangku kepentingan di seluruh rantai pasokan, mulai dari pertanian hingga produk jadi.
 
Ini adalah satu-satunya sistem yang memberikan tujuan dan pengukuran yang dapat diverifikasi serta mendorong perbaikan berkelanjutan dalam enam metrik utama, penggunaan lahan, karbon tanah, pengelolaan air, erosi, emisi gas rumah kaca, dan efisiensi energi.
 
Cotton USA juga merupakan serat kapas berkelanjutan pertama di dunia, yang menerapkan Trust Protocol ini, menawarkan transparansi rantai pasokan kepada semua anggotanya. “Ini perjalanan menuju masa depan kapas yang cerdas,” kata Rio.