Rana

Membidik Kapal ‘Going Merry’ yang Pernah Berlabuh di PIK

Den Den Mushi merupakan alat komunikasi ikonik dalam seluruh cerita One Piece.

SENANDIKA.REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Netflix resmi mengumumkan serial "One Piece" akan memasuki musim keduanya. Namun, sebelum sampai ke sana, mari telusuri dulu Kapal Going Merry yang pernah berlabuh di Cove Batavia Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta, beberapa waktu lalu.

"One Piece" versi live-action akan kembali dengan musim kedua. Eiichiro Oda, kreator, ilustrator, dan produser eksekutif One Piece, memastikan kabar gembira ini melalui sebuah video istimewa yang disampaikan melalui Transponder Snail (Den Den Mushi).

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Berikut adalah pesan Eiichiro Oda kepada seluruh Nakama:

“Kepada Armada Besar Topi Jerami, bagaimana menurut kalian tentang One Piece live-action season 1? Saya menghabiskan banyak waktu untuk merampungkannya bersama Netflix dan Tomorrow Studios. Tampaknya penonton di seluruh dunia menikmatinya, yang artinya kerja keras tim produksi menjadi sangat sepadan.

Untuk yang telah menjadi fans One Piece sejak lama, dan untuk yang baru pertama kali menikmati One Piece, terima kasih banyak.

Dua minggu setelah peluncuran, saya menerima kabar baik. Netflix memutuskan untuk melanjutkan serial One Piece! Petualangan Iñaki dan Geng Topi Jerami versi live-action akan terus berlanjut!

Butuh waktu untuk menyiapkan naskahnya. Jadi, mohon bersabar, ya.

Mulai sekarang, sepertinya Geng Topi Jerami akan membutuhkan seorang dokter yang hebat… Kita lihat saja nanti!”

Dermaga menuju Kapal Going Merry PIK.

Sebelum masuk menyusuri seluruh badan Kapal Going Merry, 20 orang dibagi dalam empat grup, dan masing-masing akan dipandu oleh satu pemandu.

Kebun jeruk Nami yang berada di bagian rooftop Kapal Going Merry.

Tempat pertama yang ditunjukkan kepada grup kami, kebetulan adalah bagian atas. Ada Kebun Jeruk Nami dan Area Kemudi yang letaknya berdekatan.

Dapur tempat Sanji memasak masakan terlezatnya.

Dapur Sanji ini masih berada dekat Kebun Jeruk Nami, dibuat semirip mungkin dengan yang ada di dalam live-action.

Pemandangan dari atas Kapal Going Merry.

Kalau di suruh berlayar berhari-hari naik Kapal Going Merry ini bakal betah sih, asalkan pasokan makanan tercukupi.

Gomu Gomu No Mi, dipajang dalam exhibition Kapal Going Merry PIK ini.

Buah iblis yang menyebabkan Luffy menjadi manusia karet. Meski memiliki kekuatan super, Luffy juga punya kelemahan yang bisa membunuhnya, tak bisa berenang! Padahal dia hidupnya di laut dan bercita-cita jadi bajak laut. Berani senekat Luffy?

Melihat langsung Den Den Mushi di exhibition Kapal Going Merry PIK, gemes tapi tidak bisa dielus.

Ingin rasanya mengelus Den Den Mushi, apa daya dia dilindungi kaca artinya tidak boleh dipegang-pegang. Padahal gemes banget, dan biasanya cuma lihat dari gambar.

Sesi foto di salah satu ruangan dalam badan kapal.

Hasil sesi foto di haluan Kapal Going Merry. Karena exhibition di Indonesia menjadi salah satu yang berdiri benar-benar di laut, jadi berasa beneran ikut berlayar bareng Geng Topi Jerami.

Pengunjung tidak dibiarkan pulang dengan tangan hampa. Sudah mengantre dan kebagian mengunjungi Kapal Going Merry, ada kenang-kenangan berupa foto 'Wanted' di salah satu ruangan di badan kapal dan foto drone di haluan Kapal Going Merry.