Kasus Penganiayaan Daycare Meita Irianty, KPAI Buka Ruang Pengaduan

Anggota KPAI Dian Sasmita menerima pengaduan atas kasus kekerasan terhadap anak yang terjadi di salah satu daycare di Cimanggis.

SENANDIKA.REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menerima pengaduan terkait kasus penganiayaan fisik maupun psikis terhadap seorang anak berusia dua tahun yang diduga dilakukan oleh pemilik daycare di Kawasan Cimanggis, Depok pada Selasa (30/07/2024).

Anggota KPAI, Dian Sasmita mengatakan bahwa kasus ini sedang ditelaah berdasarkan informasi dan bukti-bukti yang sudah diserahkan oleh pihak keluarga dan kuasa hukum. Dian mengatakan setelah dilakukan telaah sesuai SOP pengaduan, maka KPAI akan berkoordinasi dengan beberapa pihak, termasuk dengan pihak kepolisian dan Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) setempat untuk memastikan kasus ini berjalan sesuai dengan hukum yang berlaku dan ditangani dengan serius.

Scroll untuk membaca

Dian menegaskan pentingnya penanganan yang profesional dan cepat dalam setiap kasus kekerasan terhadap anak. "Tiap kasus kekerasan terhadap anak harus diselesaikan dengan cara-cara yang profesional, transparan, dan cepat," kata Dian, dilansir laman KPAI, Kamis (1/8/2024).

Dia menekankan bahwa tidak ada toleransi terhadap pelaku kekerasan, karena itu mereka harus bertanggung jawab. "Sesuai dengan tugas KPAI, tentu akan dilakukan pengawasan terhadap kasus ini, terutama memastikan hak-hak korban terpenuhi, khususnya hak korban atas pemulihan yang harus diberikan oleh pemerintah," ujar Dian.

Dian juga menekankan pentingnya pemulihan anak sebagai prioritas, sehingga orang tua diharapkan dapat segera mengakses layanan-layanan untuk pemulihan psikis anak, agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.

KPAI berharap dengan kejadian kasus ini, pemerintah dapat memastikan bahwa tempat-tempat pengasuhan anak harus memiliki ketentuan yang sesuai dengan Undang-Undang, serta memastikan petugas yang ada memiliki pengetahuan tentang perlindungan anak agar kejadian serupa tidak terulang kembali.