Mewujudkan Pertambangan Ramah Lingkungan lewat Pertanian Berkelanjutan
Saat ini, semakin banyak perusahaan yang ingin berkontribusi mewujdukan prinsip environmental, social and governance (ESG) lewat aksi pedui lingkungan. Hal itu pun dilakukan oleh perusahaan di bidang pertambangan.
Dalam industri pertambangan nikel, salah satu perusahaan yang ikut berkontribusi untuk lingkungan adalah PT Ceria Nugraha Indotama (Ceria).
Adriantito Salim Lamo, Manager Corporate Communication sekaligus Interim Manager Dept. PPM PT Ceria Nugraha Indotama mengatakan, komitmen kepedulian perusahaan diwujudkan dengan mendukung inisiatif kelompok tani yang mengembangkan pertanian berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Baca Juga: Utamakan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup untuk Pemulihan Indonesia yang Berkelanjutan
Hal ini sejalan dengan prinsip ESG Ceria dalam mendukung ketahanan pangan di sekitar industri nikel PT Ceria di Kecamatan Wolo, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.
"Sebagai Proyek Strategis Nasional atau PSN yang berorientasi menghasilkan green nickel product, PT Ceria yang sedang dalam tahap akhir penyelesaian smelter ‘Merah Putih’ ingin memastikan industri pertambangan yang sedang dikembangkan saling mendukung dengan pertanian hijau yang diprakrasai oleh masyarakat sekitar tambang," kata Adriantito Salim Lamo.
Sejauh ini, terdapat dua kelompok tani binaan PT Ceria yang fokus menjalankan praktek pertanian berkelanjutan yakni Kelompok Tani Anaiwoi dan Kelompok Tani Genjer.
Dua kelompok tani ini menerapkan metode bercocok tanam yang berfokus pada keberlanjutan ekologi dan ekonomi.
Prinsip utamanya adalah penggunaan sumber daya yang bijaksana, seperti pemupukan organik, pengendalian hama alami, dan pola tanam yang ramah lingkungan.
Tujuan utama dari prinsip yang diterapkan adalah untuk mencapai ketahanan pangan jangka panjang tanpa merusak keanekaragaman hayati dan kualitas lingkungan.
Baca Juga: Polusi Udara Buruk, Berikut Manfaat Punya Rumah Dekat Alam
Untuk memperkuat praktek pertanian berkelanjutan oleh para petani tersebut, PT Ceria berkolaborasi dengan PT Petrokimia Gresik melaksanakan pelatihan, supervisi dan sosialisasi budidaya pertanian kepada dua kelompok tani tersebut.
Kegiatan diawali oleh tim yang memastikan pemanfaatan pupuk NPK Phonska Plus non-subsidi sebanyak 3,2 ton dan penerapan yang optimal sprayer pertanian elektrik yang telah disalurkan sebelumnya oleh PT Petrokimia Gresik dan Ceria kepada para petani.
Dalam kegiatan ini juga, PT Petrokimia Gresik mengirimkan 1 satu tim lengkap beserta unit mobil laboratorium uji tanah untuk memberikan pendampingan yang lebih komprehensif.
Dengan adanya tim unit mobil uji tanah, para petani secara langsung bisa mengetahui hasil analisa tanah lahan mereka dan langsung mendapatkan saran penggunaan jenis pupuk yang tepat bagi pemanfaatan lahan yang lebih tepat guna.
"Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan para petani agar dapat memaksimalkan hasil pertanian melalui praktik agrikultur yang lebih efisien dan berkelanjutan. Para petani mendapatkan pelatihan dan edukasi tambahan mengenai pengelolaan lahan, khususnya terkait kadar tanah, pemupukan yang efektif, serta penentuan waktu pemupukan yang optimal,” ujarnya.