SENANDIKA.REPUBLIKA.CO.ID — Tak hanya sukses menjalin kisah percintaan, pasangan muda asal Surabaya bernama Adian Pratama dan Pricillia Nirmala juga mencoba meraih kesuksesan dalam membangun usaha bersama. Keduanya membagikan lika liku menjalankan usaha bersama (couplepreneur) dalam membangun usaha kuliner mereka, Nasi Uduk Surabaya.
Couplepreneur ini memulai usahanya sejak September 2022 dengan modal awal sebesar Rp 5 juta rupiah. Mereka langsung bergabung dengan layanan pesan antar makanan. Kurang dari satu tahun, Adian dan Pricil berhasil melakukan ekspansi hingga memiliki tiga cabang di daerah Surabaya.
“Awalnya, saya juga sempat merasa ragu untuk membangun usaha bersama pasangan. Namun setelah kami berdiskusi lebih lanjut, kami berdua mencoba saling berkomitmen untuk fokus membuka usaha bersama,” kata pemilik Nasi Uduk Surabaya dan dan Co-Founder Deligo (cloud kitchen asal Surabaya), Adian itu dalam keterangan tertulisnya, Rabu (31/5/2023).
Scroll untuk membaca
Scroll untuk membaca
Dok Pribadi
Bermodalkan rasa saling percaya dan pengalaman bisnis di industri cloud kitchen, Adian berfokus membangun usaha kuliner daring dengan memanfaatkan layanan pesan antar makanan, seperti ShopeeFood. Adian dan Pricil membagikan beberapa strategi bagi pasangan muda agar bisa langgeng menjalani usaha bersama pasangan:
1. Satukan hati, tetapkan visi dan misi.
Langkah pertama dalam membangun bisnis bersama pasangan adalah menetapkan visi dan misi yang jelas. Diskusikan nilai-nilai mendasar yang penting untuk menjaga profesionalitas dalam menjalani bisnis. Hal itu tentunya akan membantu kalian menjalani usaha dengan lebih terarah dalam mencapai tujuan.
“Dengan memiliki visi dan misi yang jelas, kami berusaha menjaga komunikasi dua arah dan mengutamakan profesionalitas,” ujar Adian.
2. Punya keterampilan berbeda, bagi tugas yang jelas.
Umumnya, setiap individu memiliki keterampilan yang berbeda-beda. Manfaatkan perbedaan itu untuk melengkapi satu sama lain agar tujuan usaha tercapai. Lakukan pembagian tugas yang jelas dan adil sejak awal berdasarkan keterampilan dan kemampuan masing-masing. Adian lebih fokus merencanakan strategi manajemen bisnis secara keseluruhan, melakukan negosiasi dengan mitra bisnis, dan melayani para ojek daring Nasi Uduk Surabaya. Sedangkan Pricil lebih fokus menjaga kualitas rasa makanan, menangani karyawan, dan mengatur laporan keuangan.
Saat ini, masyarakat tidak dapat terlepas dari kemudahan layanan digital untuk membantu kehidupan sehari-hari. Para pelaku usaha juga seolah dituntut untuk selalu up-to-date dengan perkembangan layanan digital. Dalam usaha kuliner sendiri, media sosial dan layanan pesan antar makanan adalah dua platform digital utama yang harus dimaksimalkan penggunaannya.
“Kehadiran layanan pesan antar makanan seperti ShopeeFood bisa membantu para pelaku usaha mulai berjualan dengan modal yang lebih minim, karena mereka bisa hanya memanfaatkan dapur rumah,” kata Adian.
Untuk meningkatkan transaksi, Adian dan Pricil aktif mengikuti kampanye seperti Tanggal Kembar, Pay Day, Menu Diskon, dan masih banyak lagi. Selain itu, Adian dan Pricil juga berusaha meningkatkan awareness usaha dengan membuat konten-konten menarik dan inspiratif di TikTok.
4. Jaga profesionalitas, buat batasan uang pribadi dan bisnis.
Uang adalah hal yang sangat sensitif bagi setiap orang, tak terkecuali dengan pasangan. Untuk tetap menjaga profesionalitas, buat batasan yang jelas untuk uang pribadi dan bisnis. Bagi keuntungan yang adil sesuai dengan tanggung jawab dan peran masing-masing. Buat juga laporan keuangan yang transparan untuk memantau perkembangan usaha bersama-sama.
“Setelah menghitung pendapatan bersih, kami kemudian membagi keuntungan bisnis secara merata, yaitu 50 banding 50,” ujar Adian.
Adian dan Pricil juga mengungkapkan bahwa menjaga kualitas rasa dan loyalitas pembeli adalah kunci utama yang harus selalu dipertahankan pelaku usaha kuliner. Adian dan Pricil berencana terus memperluas jangkauan Nasi Uduk Surabaya dengan menambah cabang baru hingga membuka restoran.
