Kenali Praktek Greenwashing untuk Kehidupan Lebih Sehat
Dari waktu ke waktu masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga lingkungan dan kesehatan. Di satu sisi, demi bisa terus menjaga penjualan produk, terdapat beberapa pelaku usaha yang melakukan praktek greenwashing.
Ketua Net Zero Waste Consortium, Ahmad Safrudin mengatakan, kampanye greenwashing sebaiknya diwaspadai semua stakeholder terutama masyarakat. Mengingat, hal ini bisa berpotensi mengganggu kesehatan dan menimbulkan tumpukan sampah terutama sampah plastik.
Menurutnya, terdapat beberapa jenis praktek greenwashing yang biasa diiklankan oleh produsen yang berbuat seolah-olah pro lingkungan. Padahal upaya yang dilakukan berbanding terbalik dari apa yang diiklankan ke publik.
Sejumlah praktek greenwashing itu diantaranya adalah mengkampanyekan citra perusahaan yang ramah lingkungan. "Produsen menggunakan produk yang menggunakan gambar, ilustrasi atau foto dedaunan hijau, hewan, kemasan ramah lingkungan dan sejenisnya. Ini adalah praktik greenwashing klasik," kata Ahmad.
Kemudian, greenwashing juga dilakukan dengan label yang cenderung menyesatkan. Ia menekankan, sejumlah produk tertentu bisa terlihat ramah lingkungan dengan dilabeli kata “Sudah Disertifikasi” atau “100% organik” tapi tidak ada informasi pendukung untuk membuktikan kebenaran klaim tersebut.
Selanjutnya, praktek itu kerap dilakukan dengan tidak memberikan informasi rinci soal kandungan kimia yang terdapat dalam suatu produk atau kemasan.
"Hal ini kerap terjadi dalam produk air minum dalam kemasan atau AMDK. Padahal, beberapa kemasan AMDK mengandung bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan masyarakat," ucapnya.
Karenanya, ia pun mendorong agar seluruh pihak bisa lebih waspada dalam menyikapi greenwashing yang bisa memberikan dampak kurang baik bagi masyarakat dan lingkungan.