Mendalami Tempat Bersejarah di Solo Lewat Seminar Taman Balekambang

Kota Solo atau Kota Surakarta memiliki sejumlah tempat bersejarah. Salah satunya adalah Taman Balekambang yang telah dibangun sejak 1921.
Keunikan seluk-beluk dari taman itu pun mendorong Propan Raya berkolaborasi dengan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Wilayah Surakarta dan Bappeda Kota Surakarta untuk menggelar Seminar Taman Balekambang dengan tema “Dinamika Taman Balekambang Surakarta sebagai Ruang Terbuka Publik”.
Dalam seminar itu, KGPAA Mangkoenagoro X menyampaikan bahwa Taman Balekambang merupakan sebuah wilayah yang bersejarah di dalam Mangkunegaran dan perkembangan dari Taman tersebut menjadi bagian dari perjalanan Mangkunegaran.
"Taman Balekambang merupakan sebuah tempat yang memiliki nilai sejarah yang tinggi di Kota Surakarta. Awalnya taman ini merupakan hadiah dari Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkoenagoro Ingkang Kaping-7 (Mangkoenagoro VII) kepada kedua putrinya yaitu Bendoro Raden Ayu Partini dan Bendoro Raden Ayu Partinah." kata KGPAA Mangkoenagoro X dalam seminar yang digelar beberapa waktu lalu di House Of Danar Hadi Solo tersebut.
Kemudian, dalam seminar yang dimoderatori oleh Ketua IAI Wilayah Surakarta, Ar. Yunanto Nugroho itu, Tim Arsitek Taman Balekambang, Ar. Satrio Nugroho memaparkan mengenai Kawasan Taman Balekambang sebagai Taman Ekologi Kebudayaan Jawa.
Melalui pemaparannya, ia menjelaskan bahwa konsep dasar dari Revitalisasi Taman Balekambang diambil dari tata ruang kota dengan konsep MANCAPAT, pelestarian partini tuin dan parinah bosch, serta ekologi budaya jawa dengan Pelestarian Taman, Reboisasi & Irigasi KGPA Mangkunegara VII Satu satunya di Indonesia.
“Arti Konsep Mancapat adalah dari kata dasar pat seperti dalam kata empat dan tempat, sistem empat unsur dalam organisasi dunia, klasifikasi benda dan konsep menurut kelima mata angin (termasuk pusta). Konsep ini sudah di pakai Kola Surakarta yang merupakan salah satu kola kerajaan,” kata Satrio Nugroho.
Di tempat yang sama, Yuwono Imanto selaku perwakilan dari Propan Raya sekaligus narasumber acara menjelaskan mengenai kontribusi nyata Propan Raya dalam pembangunan negeri.
“Seminar ini kami gagas bersama dengan IAI Wilayah Surakarta dan Bappeda Surakarta, karena kepedulian yang besar kami dengan bangunan heritage Surakarta. Taman Balekambang telah melewati banyak sekali transformasi, oleh karena itu kami ingin membahas dari berbagai sisi mengenai perubahan yang terjadi,” tambah Yuwono.
Ia juga menekankan, seminar ini bertujuan untuk mengulas keberadaan Taman Balekambang Surakarta sebagai Ruang Terbuka Publik dan proses transformasi yang terjadi menuju wajah barunya sejalan dengan perkembangan teknologi di era modern melalui penataan kawasan dan arsitektur sebagai tempat bersejarah, ruang terbuka hijau, ruang seni dan budaya, serta ruang seni pertunjukan.
