Genta

Perempuan Pengaruhi Pasar Kemasan Bebas BPA

JAKARTA--Saat ini masyarakat disajikan oleh air minum dalam kemasan (AMDK) galon bening berbahan Polietilena Terefatalat (PET) dan galon berwarna dengan bahan polikarbonat yang mengandung Bispenol-A (BPA). Seiring dengan kesadaran akan kesehatan, galon PET yang dikenal BPA Free pun makin diminati.

Kesadaran ini pun berdampak pada peningkatan permintaan akan produk kemasan makanan dan minuman yang sehat dan aman dikonsumsi. Tak hanya di Indonesia, tingginya minat pada produk dengan kemasan bebas BPA ini bahkan sudah berjalan lebih dari satu dekade lalu di negara-negara maju.

Tak heran bila sebuah perusahaan riset pasar Allied Market Research pada akhir tahun lalu memproyeksikan pasar global untuk kemasan plastik bebas BPA bisa mencapai 299,6 miliar dolar AS pada 2031 dengan pertumbuhan compound annual growth rate (CAGR) atau tingkat pertumbuhan rata-rata tahunan sebesar 5 persen dari 2022 ke 2031.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

CEO The Healthy Human, Jonathan Cohn mengatakan, perempuan merupakan elemen yang sangat penting dalam penerapan kemasan bebas BPA.

“Ketika semakin banyak perempuan yang menyadari potensi risiko kesehatan akibat BPA, mereka semakin mencari produk yang lebih aman untuk diri dan keluarga mereka. Tren ini menciptakan peluang besar bagi startup yang menciptakan produk inovatif dan lebih aman untuk konsumen," kata Jonathan Cohn, dikutip dari CNBC.com pada Sabtu (8/4/2023).

Oleh karena itu, semakin meningkatnya kesadaran perempuan akan bahaya BPA diyakini akan mendorong peningkatan permintaan akan produk kemasan yang bebas BPA. Hal ini merupakan peluang bagi perusahaan startup untuk mengembangkan produk alternatif yang lebih aman bagi kesehatan.

Mengingat, kebanyakan perempuan yang memilih produk kemasan bebas BPA adalah mereka yang sudah memiliki anak atau yang sedang hamil. Hal ini menunjukkan bahwa kesehatan anak dan keluarga merupakan hal yang penting bagi perempuan.

Tak heran, beberapa perusahaan besar seperti Nestle, Coca-Cola, dan PepsiCo sudah mengganti penggunaan BPA dalam produk kemasan mereka dengan bahan yang lebih aman bagi kesehatan. Pertumbuhan pasar untuk produk kemasan AMDK bebas BPA ini akan terus didorong oleh peningkatan kesadaran konsumen terhadap potensi risiko kesehatan yang ditimbulkan oleh paparan BPA.

Sejauh ini, beberapa negara telah mengatur atau mengawasi penggunaan BPA dalam produk konsumen, termasuk air minum dalam kemasan. Beberapa contoh negara yang telah mengambil tindakan terkait BPA antara lain Amerika Serikat, Kanada, Uni Eropa, Jepang, Korea Selatan, Malaysia dan China.

Sebagai contoh, pada 2012, Kanada secara resmi melarang penggunaan BPA dalam botol bayi, dan pada 2018, larangan ini diperluas untuk produk-produk yang berhubungan dengan makanan dan minuman. Di Amerika Serikat, Badan Pengawas Obat dan Makanan juga melarang penggunaan kemasan mengandung BPA dalam botol bayi dan susu formula pada 2012. Uni Eropa pun telah melarang penggunaan BPA dalam botol bayi dan beberapa produk kemasan makanan dan minuman pada 2011.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image