Tiga Opsi Terapi Atasi Insomnia Kritis
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Insomnia menjadi kebiasaan tidur terburuk yang bisa berdampak pada kesehatan tubuh. Namun, seseorang yang mengidap insomnia biasanya sulit untuk sembuh sehingga perlu menyadari kapan harus ke dokter.
Spesialis Saraf Dr dr Rimawati Tedjasukmana memaparkan cara untuk bisa menghilangkan insomnia, bahkan insomnia kritis. Ketika seseorang memasuki tahap insomnia kritis, maka perlu diidentifikasi dulu apa penyebabnya baru ditentukan terapinya.
“Ada tiga opsi terapi, apakah dengan psikologis, obat, atau CBT-I,” ujar Dr Rimawati dalam bedah buku “Insomnia” memperingati World Sleep Day dengan tema Sleep Is Essential for Health digelar secara daring oleh Perkumpulan Ilmu Kedokteran Tidur Indonesia (Perdoktin), Sabtu (18/3/2023).
CBT-I merupkan Cognitive Behavioral Therapy for Insomnia. Artinya seseorang diterapi menggunakan cara-cara tanpa obat. Strategi ini meliputi terapi kognitis, latihan relaksasi, latihan sleep hygiene, serta latihan mengurangi tidur.