Lentera

Pentingnya Kecerdasan Budaya dan Bahasa Anak Hadapi Abad 21

Dok.Sampoerna Academy
Dok.Sampoerna Academy

SENANDIKA.REPUBLIKA.CO.ID — Kecerdasan budaya dan bahasa dinilai sebagai perangkat kecakapan abad 21 yang harus dimiliki oleh generasi muda dan calon pemimpin masa depan. Adelina Holmes sebagai Principal Sampoerna Academy Pakuwon Indah menjelaskan mengenai pentingnya anak memiliki kecerdasan budaya. Kompetensi abad 21 meliputi kreativitas (creativity), berpikir kritis (critical thinking), komunikasi (communication), kopaborasi (collaboration), dan karakter (character).

Dengan cerdas budaya, anak dapat memahami, berpikir, berkomunikasi, dan berperilaku secara efektif dalam menghadapi berbagai perbedaan yang ada.

“Sehingga mereka lebih adaptif dan inklusif dalam menghadapi berbagai tantangan di masa depan,” ungkap Adelina disimak dalam webinar, beberapa waktu lalu.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Secara spesifik, kecerdasan budaya meliputi kecerdasan interpersonal yang terdiri atas empat faktor, yaitu pengetahuan, strategi, motivasi, dan perilaku. Kecakapan ini perlu ditanamkan sejak dini sehingga anak dapat berinteraksi dengan baik serta memiliki karakter positif, seperti budi pekerti, toleransi, keterbukaan, dan adaptif.

Psikolog Anak dan Remaja Vera Itabiliana menambahkan kecerdasan budaya mengacu pada kemampuan seseorang untuk berinteraksi secara efektif dalam konteks beragam budaya. Hal itu tentunya berkaitan dengan kompetensi kognitif atau berpikir, mengelola emosi, dan berperilaku saat berhadapan dengan orang lain.

“Apabila anak cerdas budaya, mereka akan lebih luwes dalam bergaul, memiliki kecakapan komunikasi lebih baik, fleksibel dalam pikir atau open minded, serta mampu menjalin hubungan lebih harmonis dan minim konflik dengan orang-orang di sekitarnya,” jelas Vera.

Vera juga mengatakan bahwa selain peran sekolah, pengembangan karakter dan kemampuan cerdas budaya pada anak sebaiknya dilakukan di keluarga atau rumah. Ada berbagai cara yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk melatih kecakapan ini.

Mulailah dengan memperkenalkan budaya sendiri kepada anak, setelah itu mengajak anak melihat atau memperhatikan budaya lain yang ada. Ajarkan anak untuk berempati terhadap budaya lain yang mungkin berbeda dengan budaya sendiri.

Para orang tua juga bisa melibatkan anak dalam perilaku atau gestur yang menghargai budaya lain, atau bisa juga dengan memperkenalkan bahasa baru.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

0