Mercedes Benz W206, Sedan Effortless

Tahun lalu, Republika sempat menguji Mercedes-Benz W205 edisi terakhir. Kini, Republika pun berkesempatan untuk menguji C-Class generasi terbaru yang hadir dalam nomenklatur W206.
Mercedes Benz C-Class generasi terbaru ini sendiri hadir sebagai produk yang benar-benar baru karena mengalami ubahan yang signifikan dalam beragam aspek. Terlebih, unit yang diuji oleh Republika adalah Mercy C 300 AMG yang hadir dengan fitur dan tenaga yang melimpah.
Produk yang ditawarkan dengan harga sekitar Rp 1 miliar ini sendiri hadir dengan eksterior yang makin sporty sehingga sangat merepresentasikan kepribadian penggunanya yang muda dan dinamis.

Tampilan fasia Mercedes Benz C-Class sendiri ditunjang oleh grille dan headlight baru yang makin tegas dan agresif. Tampilanya pun terlihat makin atletis berkat adanya lekukan khas di bagian bonnet atau kap mesin.
Dari samping, tampilanya yang pipih ditunjang oleh velg dengan desain yang unik dan modern. Velg dengan dinding yang terbilang tebal ini sendiri tak hanya membuat tampilanya jadi unik tapi diklaim bisa berperan dalam menekan rolling resistance.
Untuk tampilan rear-end, produk ini tampil dinamis lewat taillight baru yang makin pipih serta bumber belakang yang terlihat sporty.
Soal impresi berkendara, mobil ini terlihat ingin menjadi mobil yang sangat memanjakan pengendaranya. Hal ini pun langsung terasa saat pertama kali menyalakan mesin. Karena, dinamo starter pada mobil ini beroperasi dengan sangat smooth.
Teknologi ini sendiri akan sangat memanjakan saat fitur auto start stop engine dalam kondisi aktif. Karena, saat fitur itu aktif, pengendara hampir tak menyadari kapan mesin itu mati atau kapan mesin itu menyala.
Artinya, pengemudi hanya mengetahui bahwa fitur otomatis mematikan untuk mengurangi emisi dan konsumsi bahan bakar saat mobil berhenti. Tapi, saat pengemudi menginjak akselerator, mesin otomatis akan menyala tanpa ada hentakan atau suara yang mengganggu sehingga pengendara bisa malanjutkan perjalanan dengan nyaman.
Niat untuk memanjakan pengendara pun dibuktikan dengan penerapan sejumlah sensor sentuhan di berbagai bagian. Artinya, beberapa fitur dalam mobil ini tak lagi dioperasikan lewat tombol melainkan cukup dengan sentuhan saja.
Sensor sentuh itu sendiri dibenamkan pada bagian pusat control di dashboard, lingkar kemudi hingga pada bagian seat adjusment. Dengan begitu, pengendara seakan tak diizinkan untuk mengeluarkan tenaga untuk menekan tombol karena touch panel tersebut sudah bisa membaca perintah hanya lewat sentuhan saja.
Uniknya, untuk mengubah volume audio pun bisa dilakukan dengan hanya mengusap panel volume. Jika ingin mengubah volume dengan bertahap, pengendara bisa melakukan usapan secara perlahan. Tapi jika ingin mengubah volume secara signifikan, maka hal itu bisa dilakukan lewat usapan yang lebih cepat.
Hal-hal sederhana itu pun membuat mobil dengan mesin 2 liter bertenaga 258 daya kuda dan torsi 400 Nm ini terasa canggih. Dengan beragam fitur tersebut, mobil ini rasanya cukup cocok bagi pengendara yang ingin lebih effortless dalam berkendara mengingat perpaduan fitur dan powertrain dari mobil ini seakan memang dihadirkan untuk memanjakan pengendara yang dinamis tapi juga menjunjung tinggi kepraktisan.
