Lentera

Membangun UMKM Berkelanjutan Melalui Pembelajaran Kanvas Model Bisnis Bersama Program Bale Berdaya

Dokumentasi setelah penyusunan bisnis kanvas model UMKM Kecamatan Ropang.
SENANDIKA.REPUBLIKA.CO.ID -- Keberagaman Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal merupakan salah satu faktor agar suatu daerah mencapai pertumbuhan pariwisata dan ekonomi berkelanjutan. Dengan menawarkan berbagai produk autentik dan unik, berbagai UMKM itu dapat menjadi tonggak pariwisata dan ekonomi.

Tidak terkecuali di Kabupaten Sumbawa. Berdasarkan data tahun 2024 dari Provinsi Nusa Tenggara Barat, terdapat lebih dari 5.500 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Sumbawa. Angka ini melesat jauh dari data tahun 2020 yang mencatat adanya 1.009 UMKM di Kabupaten Sumbawa.

Dengan pertumbuhan dan perkembangan yang demikian pesat, ketahanan pelaku UMKM serta daya saingnya di pasar lokal dan nasional juga harus terus ditingkatkan. Sebab, menjalankan usaha mandiri seperti UMKM memiliki risiko tinggi dan membutuhkan ilmu bisnis yang mumpuni.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Baca Juga: Menjaring Para Komika Berbakat di Audisi Comic 8 Revolution

Untuk mencapai potensi maksimal para pelaku usaha UMKM di Kabupaten Sumbawa, digagas sebuah program bertajuk Bale Berdaya. Inisiatif itu dihadirkan oleh PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN) berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa dan KUMPUL.ID sebagai ekosistem pemberdayaan kewirausahaan.

Vice President Social Impact AMMAN, Priyo Pramono, mengatakan lewat program pemberdayaan UMKM Bale Berdaya, para pelaku UMKM di Sumbawa bisa mempelajari teori terapan serta ilmu strategi bisnis. "Diharapkan dapat memperkuat kinerja usaha para UMKM, sehingga lebih siap menghadapi pasar nasional dan bahkan internasional," kata Priyo melalui pernyataan resminya.

Pada Juni 2024, telah berlangsung pelatihan tatap muka luring kali kedua kepada lebih dari 100 UMKM di Kabupaten Sumbawa yang tersebar di tujuh kecamatan. Pelatihan mencakup Kecamatan Sumbawa, Ropang, Lunyuk, Lantung, Lenangguar, Moyo Hulu, dan Orong Telu.

Baca Juga: Aktris Han Ji Min Konfirmasi Hubungan dengan Vokalis Band Rock Indie Choi Jung Hoon

Dokumentasi setelah penyusunan bisnis kanvas model UMKM Kecamatan Ropang.

Penerapan Kanvas Model Bisnis

Pelatihan tatap muka ini dilaksanakan selama tiga hari, bertempat di kantor kecamatan masing-masing wilayah yang menjadi target Program Pemberdayaan UMKM Bale Berdaya. Pelatihan tatap muka kedua berfokus pada pengetahuan cara membangun bisnis yang berkelanjutan melalui penerapan Business Model Canvas (BMC) atau Kanvas Model Bisnis.

Kanvas Model Bisnis adalah kerangka kerja visual untuk merancang, menggambarkan, dan mengelola model bisnis. Kerangka itu terdiri dari sembilan blok utama: segmen pelanggan, proposisi nilai, saluran distribusi, hubungan pelanggan, aliran pendapatan, sumber daya utama, kegiatan utama, kemitraan utama, dan struktur biaya.

Kanvas Model Bisnis sangat penting dalam wirausaha karena memberikan gambaran jelas tentang komponen utama operasi bisnis, serta membantu mengelola strategi bisnis dengan lebih efektif. Dalam pelatihan tatap muka, peserta UMKM diberi pembelajaran mengenai langkah-langkah untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah, dengan tujuan utama memprioritaskan kebutuhan target pelanggan melalui penggunaan Kanvas Model Bisnis.

Baca Juga: Review Film Borderlands: Konflik Klasik dengan Bumbu Komedi Segar

Dengan bimbingan dari para pemateri yang berpengalaman dan modul pelatihan yang mendalam, pelatihan ini diharapkan dapat memberikan dasar yang kuat bagi pelaku UMKM Kabupaten Sumbawa untuk unggul dan bersaing di pasar lokal maupun nasional.

Untuk memudahkan pemahaman peserta, pelatihan dilakukan secara praktikal dan interaktif, sehingga peserta dapat langsung menerapkan konsep-konsep Kanvas Model Bisnis pada bisnis mereka. Setelah pelatihan tatap muka kedua, Program Bale Berdaya menyediakan dukungan jangka panjang melalui pendampingan intensif dan konsultasi daring bersama para ahli untuk optimasi pascpelatihan.

 

Kisah Sukses UMKM dan Peningkatan Pendapatan

Pelatihan tersebut memberikan dampak positif bagi UMKM dalam mengidentifikasi peluang baru, mengelola risiko, dan meningkatkan keberlanjutan usaha. Dampak nyata dari pelatihan ini adalah peningkatan pendapatan signifikan yang dirasakan pelaku UMKM di sejumlah daerah sebagai berikut.

  • UMKM di Kecamatan Lunyuk berhasil meningkatkan efisiensi bisnis, memetakan preferensi pelanggan, dan memperbaiki daya tawar, sehingga mengarah pada peningkatan pendapatan.
  • UMKM di Kecamatan Sumbawa mengimplementasikan model bisnis yang dipelajari lewat program Bale Berdaya dalam bazaar UMKM di Sumbawa. Dengan menentukan produk sesuai target market, UMKM yang ikut serta mengalami peningkatan penjualan sebesar 15 persen dari angka penjualan harian.

Sejumlah contoh itu menunjukkan praktik nyata Bale Berdaya dalam mendukung dan memberi aksesibilitas untuk UMKM berkembang. AMMAN menegaskan, dukungan akan terus diberikan kepada UMKM lokal agar dapat berkembang pesat, menciptakan lapangan pekerjaan baru, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.