Genta

Garudafood Raih Peningkatan Laba Tertinggi Sepanjang Sejarah, Bakal Merambah Industri Makanan Bayi

Para petani kacang tanah menunjukkan hasil panen mereka.

 
SENANDIKA.REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Garudafood mengumumkan kinerja positif sepanjang 2023 yang berhasil membukukan pendapatan laba bersih, yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 580,41 miliar atau naik sebesar 36,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
 
Hal tersebut diumumkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Dan angka ini merupakan pencapaian tertinggi sepanjang sejarah Garudafood.
 
“Garudafood telah menghitung dengan saksama atas peluang usaha yang dapat dijalankan secara berkelanjutan, dan Garudafood berkeyakinan mampu memanfaatkan peluang yang ada, untuk memberikan nilai tambah kepada pemegang saham,” ungkap Direktur Utama Garudafood, Hardianto Atmadja, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (30/4/2024).
 
Pertumbuhan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tersebut, ditopang oleh beberapa faktor di antaranya pengelolaan biaya operasional dengan sangat baik, seperti biaya bahan baku produksi, bahan kemas, dan biaya logistik.
 
Berdasarkan hasil RUPST, sebesar Rp 9 per saham atau sekitar Rp 331,92 miliar (57,19 persen) dari laba tahun buku 2023 yang dapat diatribusikan kepada pemilik induk, ditetapkan sebagai dividen tunai tahun buku 2023.
 
Itu akan dibagikan secara tunai pada 21 Mei 2024 kepada seluruh pemegang saham yang terdaftar di Daftar Pemegang Saham pada 15 Mei 2024. Pembagian dividen ini telah mempertimbangkan proyeksi pertumbuhan bisnis Garudafood, dan antisipasi risiko yang mungkin terjadi di masa mendatang.
 
Lalu pada RUPSLB Garudafood 2024 membahas sejumlah agenda, seperti penambahan kegiatan usaha utama Garudafood yaitu industri makanan bayi, penambahan kegiatan usaha utama entitas anak usaha Garudafood yaitu PT Sinarniaga Sejahtera (SNS) dalam bidang usaha Perdagangan Besar Obat Tradisional (PBOT) untuk Manusia dan Perdagangan Besar Obat Farmasi (PBOF) untuk Manusia, serta pembelian kembali saham Garudafood yang telah dikeluarkan dan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebesar Rp 20 miliar.
 
“Dengan studi kelayakan yang telah dilakukan, Garudafood optimis bahwa penambahan kegiatan usaha ke sektor industri makanan bayi, dapat meningkatkan peluang usaha serta pendapatan dan laba Garudafood ke depan,” ucap Hardianto.
Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca