Genta
TechnoArt UBM Beri Pembekalan Dunia Metaverse
SENANDIKA.REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Universitas Bunda Mulia (UBM) mengadakan event tahunannya yakni TechnoArt, yang merupakan event dari Fakultas Teknologi dan Desain (FTD) sebagai penyelenggara program studi Desain Komunikasi Visual (DKV) dan juga Desain Interaktif (DI). Gelaran ini memberi pembekalan mengenai dunia metaverse, serta mengundang beberapa sekolah.
Dekan Fakultas Teknologi dan Desain UBM, Dr Fransiskus Adikara menyatakan, TechnoArt sebagai ajang kolaborasi para penggiat di bidang Teknologi dan Seni tahunan. “Ada Seminar Internasional dan Kompetisi Nasional yang melibatkan peserta dari siswa SMA dan SMK,” ungkap dia dalam keterangan tertulisnya.
Undangan dari beberapa sekolah bertujuan memperkenalkan program studi dalam Fakultas Teknologi dan Desain, sebagai pilihan utama bagi masa depan putra-putri bangsa. UBM bekerjasama dengan para pakar baik dari sisi akademisi dari salah satu universitas Australia dan praktisi industri yang menghandle berbagai project terkait virtual reality dan augmented reality.
Perpaduan kegiatan lomba dan seminar bertujuan untuk memperkaya pengalaman akademik dan profesionalisme peserta. Sekaligus mendorong inovasi dan kreativitas, serta membangun jaringan dan kolaborasi antar sekolah dan universitas di sekitar.
Selain itu, UBM menjadi yang pertama dalam menciptakan program studi yang multidisiplin seperti Desain Interaktif dan Data Science, yang sangat dibutuhkan industri saat ini dan berkembang pesat di masa depan.
Setiap tahunnya, TechnoArt sebagai Big Bang Event dari FTD UBM selalu mengundang bintang tamu dengan keahlian pada bidang sesuai dengan tema yang diangkat. Rangkaian kegiatan TechnoArt yang digelar Universitas Bunda Mulia bekerjasama dengan Nusameta, berlangsung mulai dengan kompetisi dan workshop pada 5 Maret dan berakhir pada 19 Maret 2024.
Penjurian final lomba dilaksanakan pada 20 Maret dan diakhiri dengan Seminar Internasional pada 21 Maret 2024 yang mengangkat tema ‘Content Creator Mastery: Unveiling the Future’. Acara yang diadakan bersama Nusameta ini dihadiri secara daring oleh Prof Erik Champion dari Australia, Dr Fransiskus Adikara selaku Dekan Fakultas Teknologi dan Desain, dan Stephen Ng selaku CEO Nusameta.
Dalam sesi seminar, CEO Nusameta, Stephen Ng menjabarkan perkembangan metaverse yang kian inklusif. Kemajuan teknologi mampu memberikan kesempatan bagi masyarakat umum yang tidak mempunyai keahlian dalam coding untuk membangun dunia virtual mereka sendiri.
“Hal itu dapat mendorong lahirnya kreator-kreator baru yang berpartisipasi dalam pengembangan dan pembangunan metaverse. Teknologi seperti inilah yang kami bangun di Nusameta melalui creator’s tool kami, yang memungkinkan semua orang untuk menciptakan dunia virtual mereka dalam platform metaverse kami,” ungkap Stephen.