Genta

Romantisasi Klasik Jeng Yah dan Soeraja dalam “Gadis Kretek”

Pemeran Dasiyah dalam serial original Netflix Indonesia pertama “Gadis Kretek”, Dian Sastrowardoyo, dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (1/11/2023).
SENANDIKA.REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Serial original Netflix Indonesia pertama “Gadis Kretek”, akan menyuguhkan kisah cinta klasik antara Jeng Yah atau Dasiyah yang diperankan Dian Sastrowardoyo dengan Soeraja yang diperankan oleh Ario Bayu.
 
Pertemuan Jeng Yah dengan Soeraja pada episode pertama diperlihatkan sangat tak biasa. Soeraja yang tengah dihajar dengan sekelompok orang, ditonton oleh semua orang yang berada di pasar Kota M tahun 1960.
 
Penampilan Soeraja yang lusuh dengan rambut dan jenggot yang gondrong, tetap membuat Jeng Yah terkesima lewat tatapan Soeraja yang seolah membuat diri Jeng Yah merasa merdeka. Hingga secara kebetulan, sang ayah menyelamatkan Soeraja dan membawanya pulang.
 
Soeraja diizinkan bekerja di pabrik kretek milik ayah Jeng Yah, percakapan di antara keduanya pun mulai terbangun. Ario Bayu mengaku sangat mudah untuk membuat dirinya jatuh cinta dengan sosok Jeng Yah.
 
“Dian itu orangnya sangat detil sekali. Dia ada jurnal yang cukup komprehensif. Dia tulis journey-nya dia. Terus saya memperhatikan dia sebagai lawan pemain, saya merasa wow, dia betul-betul pengen mendalami ini secara serius,” ungkap Ario dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (1/11/2023).
 
Para pemeran serial “Gadis Kretek”.
 
Selain itu, Dian Sastrowardoyo sebagai dirinya sendiri adalah orang yang luar biasa di mata Ario. Dian sering bercerita mengenai dirinya, dan membuat Ario terkagum karena Dian merupakan orang yang berbakat.
 
“Jadi, it was so easy for me untuk memainkan Soeraja to fall in love kepada Dasiyah. Setiap hari aku melihat dia, hmmm... hari ini gue bisa jatuh cinta sama apanya lagi ya,” papar Ario.
 
Dalam trailer, adegan-adegan romantisasi “Gadis Kretek” juga terlihat berbeda dan tampak cukup anggun karena minim physical touch. Gaya menjalin kasih secara malu-malu yang memang terjadi pada era tersebut.
 
Dengan keanggunan Jeng Yah dan gentleman Soeraja, “Gadis Kretek” akan membawa penonton pada kisah cinta sejati. Tidak hanya itu, serial ini juga menggambarkan bagaimana industri rokok yang sekarang sudah sangat besar, ternyata memang sudah sangat besar pula sejak dulu kala.
 
Setting-nya adalah industri kretek. Mau tidak mau kita harus secara loyal untuk menggambarkan industri ini dengan tepat. Banyak riset yang kami lakukan, membaca novel saja tidak cukup. Kita belajar sejarahnya, dan banyak sekali temuan bagaimana industri ini dibangun,” ungkap produser Shanty Harmayn.
 
Ingin mengetahui lebih lanjut catatan sejarah industri kretek Indonesia, dengan bumbu romantisasi klasik Jeng Yah dan Soeraja? Serial “Gadis Kretek” sudah bisa disaksikan di Netflix mulai hari ini, Kamis (2/11/2023).