Gen Z dan Milenial Ditemukan Jalani Lifestyle tak Sehat Selama Pandemi Covid
SENANDIKA.REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat Indonesia telah melewati pandemi Covid-19 dalam dua setengah tahun terakhir. Pandemi dinyatakan berakhir sejak bulan Juni 2023 lalu.
Akan tetapi sekarang muncul kondisi pasca pandemi di mana lebih banyak masyarakat mencari pengobatan atau meningkatnya permintaan perawatan di Rumah Sakit. Menurut Asia Pacific Personal Habits Survey 2022, hal ini turut dilatarbelakangi oleh gaya hidup masyarakat selama pandemi yang tidak sehat, khususnya pada Gen Z dan milenial. Kondisi ini meningkatkan timbulnya penyakit seperti obesitas maupun penyakit metabolik.
Dokter Ariska Sinaga, SpPD dari Rumah Sakit Premier Bintaro mengungkapkan bahwa selain hal-hal tersebut, peningkatan prevalensi penyakit kronis di masyarakat yang terus meningkat dari tahun ke tahun ditandai dengan semakin banyaknya kasus kesehatan/penyakit degeneratif di masyarakat. Kelompok usia yang masih muda juga berperan dalam menyebabkan tingginya permintaan perawatan di Rumah Sakit.
“Ketersediaan jumlah nakes di Indonesia tidak sebanding dengan jumlah pasien yang membutuhkan perawatan/pengobatan,” kata dr Ariska, dalam siaran pers Allianz, Ahad (24/9/2023).
Dia mengatakan serta kemajuan teknologi terbaru dari dunia medis dan kedokteran secara keseluruhan juga berperan dalam menyebabkan biaya kesehatan terus meningkat. Penundaan pengobatan yang dilakukan masyarakat selama pandemi berdampak buruk terhadap penyakit yang sedang diderita sehingga memperparah penyakit dan membutuhkan biaya yang lebih besar.
Di sisi lain, fakta yang juga sedang dihadapi saat ini adalah adanya kondisi biaya kesehatan yang terus meningkat setiap tahunnya. Ini seiring dengan melonjaknya kebutuhan masyarakat untuk berobat ke fasilitas kesehatan.
Meningkatnya biaya kesehatan ini dipengaruhi oleh inflasi medis. Seperti yang diungkapkan oleh Survei Mercer Marsh Benefits (MMB) 2021-2023 tentang Estimated Medical Trend Summary, menjelaskan peningkatan inflasi medis di Indonesia selama 3 tahun terakhir. Angkanya mencapai 13,6 persen pada 2023 dari sebelumnya sebesar 12.3 persen di tahun 2022, lebih tinggi dari proyeksi Asia di angka 11,5 persen.
Bahkan angka inflasi medis ini melebihi inflasi ekonomi di angka 3.3 persen per Agustus 2023. Ini berarti inflasi medis mencapai 4 kali lipat dari inflasi ekonomi. Selanjutnya tentu saja inflasi ini mempengaruhi biaya operasional, suplai, administrasi dan fasilitas kesehatan.