
Sulap Minyak Jelantah Jadi Lilin Aromaterapi, Ibu-Ibu PKK Bawuran Ikuti Pelatihan Daur Ulang Kreatif
Lainnnya | 2025-05-16 07:25:43
Bantul – Minyak jelantah yang biasa dianggap limbah rumah tangga kini disulap menjadi produk bernilai guna dan estetika. Pada Jumat, 21 Maret 2025, ibu-ibu PKK Desa Bawuran, Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul, mengikuti pelatihan pembuatan lilin aromaterapi dari minyak jelantah, sebagai bagian dari program edukasi daur ulang kreatif yang digagas oleh Demas Bawuran.
Pelatihan ini diisi oleh Eliana Diah, Taufiq Bayu Nur Rahmat, dan Auliya Windi yang membimbing para peserta dalam proses pembuatan lilin dari bahan sederhana namun ramah lingkungan. Kegiatan ini bertujuan tidak hanya untuk mengurangi pencemaran limbah rumah tangga, tetapi juga membuka peluang usaha kreatif bagi warga.
“Minyak jelantah yang dibuang sembarangan bisa mencemari lingkungan. Padahal kalau diolah, bisa jadi lilin aromaterapi yang punya nilai ekonomi dan estetika,” ujar Taufiq saat membuka sesi pelatihan.
Eliana Diah memandu para peserta mulai dari proses penyaringan minyak jelantah, pencampuran dengan stearin, penambahan esential oil aromaterapi, hingga mencetak lilin ke dalam gelas menarik. Proses ini tidak hanya mudah diterapkan di rumah, tetapi juga relatif murah dan aman.
Antusiasme ibu-ibu PKK terlihat tinggi. Mereka aktif bertanya, mencatat, dan mencoba langsung teknik pencampuran dan pencetakan lilin. Banyak dari mereka terinspirasi untuk memproduksi lilin serupa sebagai souvenir atau peluang usaha rumahan.
Demas Bawuran selaku organisasi penyelenggara menuturkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya membangun kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pengelolaan limbah yang kreatif dan berkelanjutan. Harapannya, keterampilan yang diberikan bisa dimanfaatkan untuk mengurangi sampah, sekaligus menambah pendapatan keluarga.
Dengan pelatihan ini, Desa Bawuran menunjukkan langkah konkret menuju lingkungan bersih dan masyarakat yang mandiri secara ekonomi maupun ekologis.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.