Renungan Kehidupan di Pameran Seni "Patricia Piccinini: CARE"
SENANDIKA.REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pameran survei tunggal perdana dari perupa Australia Patricia Piccinini yang berjudul "CARE" hadir untuk pertama kalinya di Indonesia. Pameran bisa dinikmati di Museum MACAN, Jakarta, dibuka untuk publik sejak 23 Mei 2024 hingga 6 Oktober 2024.
Pameran seni "Patricia Piccinini: CARE" dikurasi oleh Tobias Berger, menampilkan kumpulan karya-karya Piccinini secara komprehensif. Terdapat lebih dari 40 patung ukuran hidup, tiga instalasi video berukuran masif, dan Celestial Field (2021), sebuah instalasi memukau yang terbuat dari ribuan bunga.
"CARE" menyajikan eksplorasi visi artistik Piccinini secara mendalam dan dalam skala yang besar. Lahir di Sierra Leone pada 1965, Patricia Piccinini memadukan material sintetis, seperti silikon dan serat kaca, serta plastik ABS, dengan bahan organik. Termasuk, rambut serta hewan taksidermi pada patung-patungnya untuk menghasilkan makhluk imajiner yang surealis.
Baca Juga: Michael Guang Liang Kembali ke Indonesia dengan 'Lonely Planet Concert Tour 2.0'
Piccinini dikenal dengan karya patung makhluk khayali (chimera) alami dan mekanis yang bergaya hiperealistis. Praktik artistik Patricia Piccinini mengeksplorasi bentuk-bentuk baru mengenai tubuh, aspek fisik, dan rasa welas asih. Karya-karyanya merefleksikan batas-batas yang semakin samar antara yang artifisial dan yang alami.
Sang seniman mempertanyakan pemahaman mengenai hubungan dengan dunia sekitar dan memperlihatkan masa depan, di mana manusia
dan makhluk lain dapat hidup berdampingan. Bukan hanya di ruang yang sama, tetapi juga
dalam bentuk tubuh yang sama.
Dalam pameran "CARE", pengunjung akan menjumpai serangkaian makhluk imajiner baru
yang terinspirasi dari makhluk hidup dan mitologi. Melalui makhluk yang diciptakan ini, penikmat seni diajak untuk merenungkan bentuk-bentuk kehidupan baru melalui kaca mata kepedulian dan welas asih.
Baca Juga: Poster Film Kang Mak from Pee Mak Dirilis, Ini Tanggapan Sang Tokoh Utama
Pameran tersebut juga mengundang penikmat seni untuk mengeksplorasi emosi sebagai
manusia, saat menghadapi hal-hal yang tidak diketahui, baik dalam bentuk makhluk alami
maupun buatan. "Saya merasa "CARE" adalah sebuah kesempatan yang sangat baik untuk bisa terhubung dengan para pengunjung mengenai isu-isu yang memengaruhi kita semua, mulai dari lingkungan hingga kehidupan urban kontemporer," ujar Piccinini lewat pernyataan resminya.
Direktur Museum MACAN, Venus Lau, menyatakan bangga bisa mempersembahkan pameran seni "Patricia Piccinini: CARE" di Indonesia. Menurut Lau, Piccinini dikenal dengan visinya yang mampu melintasi beragam isu kritis dalam masyarakat kontemporer.
"Pameran ini menyelami isu-isu global yang mendesak seputar ekologi, keanekaragaman hayati, dan bioteknologi. Melalui pameran ini, kami mengajak pengunjung untuk merenungkan
bentuk-bentuk kehidupan imajiner hibrida, menyoroti tantangan yang dihadapi Indonesia terkait spesies-spesies yang terancam punah," tutur Lau.