Lentera

Setelah Funiculi Funicula, Segera Hadir Novel Terbaru Toshikazu Kawaguchi

Seri novel Funiculi Funicula karya Toshikazu Kawaguchi. (Republika/Shelbi Asrianti)
Seri novel Funiculi Funicula karya Toshikazu Kawaguchi. (Republika/Shelbi Asrianti)

SENANDIKA.REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bagi yang punya kebiasaan minum kopi sekaligus hobi baca buku, novel Funiculi Funicula (Kohi ga Samenai Uchi ni) mungkin jadi bacaan yang pas. Buku ini tidak membahas seluk-beluk kopi, tapi keajaiban secangkir kopi di sebuah kafe yang bisa mengantar peminumnya untuk menjelajahi waktu.

Premis tersebut didalami oleh novelis Jepang Toshikazu Kawaguchi. Pria 52 tahun asal Osaka itu juga sudah menghadirkan lanjutan novel, yang berjudul Funiculi Funicula: Kisah-Kisah yang Baru Terungkap (Kono Uso ga Barenai Uchi ni). Buku versi bahasa Indonesianya sudah tersedia di toko buku Tanah Air.

Bagi yang belum sempat membaca Funiculi Funicula, ada alasan kuat untuk segera "mencicipi" buku karya Toshikazu Kawaguchi itu. Dengan latar di sebuah kafe yang dikelola sebuah keluarga, cerita berputar di antara secangkir kopi, serta kisah di balik hidup penyaji kopi dan pengunjung kafe.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Ada juga sosok misterius yang selalu duduk di tempat yang sama. Siapa pun boleh menjelajah waktu di sana. Aturannya sama, kopi harus disajikan oleh perempuan dari keluarga Tokita, pengunjung tidak bisa mengubah masa lalu, dan pengunjung harus kembali sebelum kopi di cangkirnya mendingin.

Meski dua buku yang sudah hadir punya premis yang sama, tapi menyajikan beragam cerita yang hangat dan menenteramkan, membuat pembaca terkesan dan menanti-nanti kelanjutannya. Pembaca disuguhi sejumlah kisah berbeda, beragam tokoh dengan motivasi dan konfliknya masing-masing.

Lewat deretan kisah itu, pembaca diajak menyelami kenangan, cinta, rasa penyesalan, harapan, rasa bersalah, bahkan dendam. Buku-buku Toshikazu Kawaguchi tidak mengandung alur pelik ataupun isu yang berat. Narasinya amat ringan dengan dialog yang mengalir.

Tidak heran jika sejak terbit pertama kali pada 2015, Funiculi Funicula dan judul-judul lanjutannya telah menjadi bacaan populer di Jepang. Buku-buku ini pun diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Geoffrey Trousselot yang akhirnya membawa serial ini sukses terjual jutaan eksemplar di seluruh dunia.

Sejak diterbitkan di Indonesia, Funiculi Funicula dan Funiculi Funicula: Kisah-Kisah yang Baru Terungkap sudah masuk ke dalam mega best seller nasional. Berdasarkan keterangan dari Gramedia Pustaka Utama, masing-masing sudah terjual lebih dari 30.000 eksemplar di seluruh Indonesia.

Novel Dona Dona (Omoide ga Kienai Uchi ni). (Dok Gramedia Pustaka Utama)
Novel Dona Dona (Omoide ga Kienai Uchi ni). (Dok Gramedia Pustaka Utama)

Menyusul dua seri Funiculi Funicula, kini segera hadir novel baru Kawaguchi yang berjudul Dona Dona (Omoide ga Kienai Uchi ni). Berbeda dengan kafe Funiculi Funicula yang berlokasi di Tokyo, buku ketiga mengambil latar di Hakodate, Hokkaido, Jepang. Tepatnya, di sebuah kafe tua bernama Dona Dona.

Kafe tersebut juga dikelola oleh keluarga Tokita. Pengunjung kafe pun bisa melakukan penjelajahan waktu dengan aturan yang sama dengan kafe Funiculi Funicula. Selain bertemu dengan para tokoh pengelola kafe seperti di buku sebelumnya, pembaca juga akan membaca empat kisah baru.

Novel memuat kisah seorang perempuan yang mendendam kepada orang tuanya, seorang komedian yang kehilangan tujuan hidup, seorang adik yang mengkhawatirkan kakaknya, dan pemuda yang memendam cinta. Mereka sama-sama melakukan perjalanan lintas waktu untuk menebus penyesalan dan menyelami kenangan.

Dona Dona (Omoide ga Kienai Uchi ni) dijadwalkan terbit di Indonesia pada 23 Agustus 2023. Pembelian prapesan tersedia di situs resmi Gramedia dan berbagai situs e-commerce.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Menulis untuk mengabadikan kenangan.