Lentera

Kisah Pemulihan Luka Batin di Buku Sulung dan Nyonya Ai

Sulung Landung. (Dok Jozz Felix)
Sulung Landung. (Dok Jozz Felix)

SENANDIKA.REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Sosok Sulung Landung selama ini dikenal sebagai manajer sejumlah artis kenamaan Indonesia. Dia pun sudah merilis beberapa buku mengenai profesinya itu. Namun, karya buku terbaru yang dia hadirkan membahas sesuatu yang benar-benar berbeda.

Diberi judul Sulung dan Nyonya Ai, buku itu membuka sisi rentan diri Sulung yang selama ini tidak terlihat di ranah publik. Pendiri Avatara88 Artist Management yang memanajeri artis-artis papan atas seperti Nicholas Saputra, Vino G Bastian, Dion Wiyoko, Adinia Wirasti, Lukman Sardi, dan banyak lainnya itu mengungkap kisah personalnya.

Di balik keglamoran dunia hiburan yang digeluti Sulung dan kariernya yang gemilang, tersembunyi sosok Sulung kecil yang penuh luka batin. Hal itu akibat pengalaman masa lalu yang terus mengusik benak Sulung dewasa.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

"Sewaktu kecil, saya mengalami perundungan dan beberapa peristiwa traumatis yang melibatkan Ibu saya. Saya mengunci semua kejadian tersebut rapat-rapat dan tidak pernah menceritakannya kepada siapa pun," kata Sulung lewat pernyataan resminya.

Sebuah kejadian besar yang terjadi dalam hidupnya lantas membuat Sulung terpukul. Dari situlah, Sulung baru menyadari bahwa dirinya belum bisa berdamai dengan trauma di masa lalu dan harus mencari cara untuk memulihkan luka agar bisa hidup secara penuh.

Dalam buku terbitan Penerbit Gramedia Pustaka Utama itu, Sulung bercerita tentang perjalanan hidupnya dari kecil hingga dewasa. Dia didampingi sosok yang dia sebut Nyonya Ai, yang sebenarnya adalah sang ibunda yang sangat ia cintai.

Pada saat yang sama, hubungan pahit manis di antara mereka banyak menimbulkan luka batin dalam diri Sulung. Cara Nyonya Ai membesarkan Sulung sedikit banyak membentuk kepribadiannya yang tangguh untuk bertarung di Jakarta sebagai anak rantau.

Namun, sikap Nyonya Ai saat berinteraksi dengan Sulung tanpa disadari juga menorehkan luka yang hingga puluhan tahun kemudian ternyata masih terasa basah. Pada akhirnya, Sulung dan Nyonya Ai mampu menemukan jalan dan titik terang untuk menambal lubang-lubang itu, membuat mereka berdua bisa melangkah dengan lebih baik.

Lewat prosesnya menelanjangi diri untuk penyembuhan luka-luka masa kecil yang begitu membekas hingga dewasa, Sulung membagikan kisah perjalanannya dan bagaimana dia mencari jalan untuk berdamai dengan dirinya sendiri. Buku ini sangat tepat untuk menemani siapa saja yang sedang dalam perjalanan memulihkan diri dari luka-luka masa lalu.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Menulis untuk mengabadikan kenangan.