Lentera

Asosiasi Pengusaha Air Minum Optimistis Pasar Air Mineral Masih Sangat Potensial

freepik

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Di pasaran saat ini telah terdapat sejumlah merek air minum dalam kemasan (AMDK). Hal ini menandakan bahwa potensi pasar dari industri ini cukup menjanjikan.

Johan Muliawan, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Air Minum Kemasan Nasional (Asparminas) mengatakan, tingkat konsumsi AMDK rata-rata di berbagai daerah masih sangat beragam. Tingkat konsumsi yang paling tinggi ada di Jakarta dan yang paling rendah ada di kawasan Kalimantan.

Di Jakarta, rata-rata tingkat konsumsi air kemasan berada pada kisaran 88 liter per orang per tahun. Sementara itu, di luar Jakarta, tingkat konsumsi AMDK adalah sekitar 11 liter per orang per tahun.

"Berdasar hal itu, kami optimistis pasar dalam industri air mineral masih sangat potensial sehingga para pelaku industri perlu untuk mengoptimalkan potensi tersebut," kata Johan Muliawan, Sabtu (7/10/2023).

Baca Juga: Inspirasi Memulai Bisnis dari Para Jenama Mode Lokal

Ia meyakini, kebutuhan masyarakat terhadap air minum akan semakin besar seiring dengan inovasi yang dihadirkan oleh produsen dan kesadaran masyarakat akan kebutuhan air minum berkualitas.

“Saat ini, terdapat lebih dari 1.200 produsen dengan lebih dari 2.100 merek AMDK yang memiliki izin edar. Industri air minum saat ini memiliki volume produksi mencapai 35 miliar liter pada tahun 2021 dengan nilai pasar mencapai Rp 46 triliun per tahun,” ucapnya.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Baca Juga: Pembukuan Akurat Jadi Fondasi Kuat Para Pelaku Usaha

Sekjen Asparminas, Nio Eko Susilo mengatakan, saat ini pun pertumbuhan pasar AMDK sudah terus terjadi meski pertumbuhanya belum terlalu signifikan.

“Industri AMDK setiap tahunnya tumbuh sekitar 5% per tahun. Ini berarti setiap pelaku industri perlu terus berbenah, saling berbagi ilmu dan pengalaman, termasuk dalam isu-isu teranyar semisal pemanfaatan skema perdagangan karbon untuk pelaku industri air minum,” kata Nio Eko Susilo.